Translate

Tampilkan postingan dengan label Farmakoterapi Sistem Respirasi dan Saluran Pencernaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Farmakoterapi Sistem Respirasi dan Saluran Pencernaan. Tampilkan semua postingan

Farmakoterpi Sistem Respirasi dan Saluran Pencernaan

Tuberculosis Paru

Tujuan:

Mahasiswa mampu mengevaluasi penatalaksanaan terapi pada penyakit- penyakit yang berhubungan dengan sistem pernafasan berdasarkan pada gejala data klinik dan laboratorium serta diagnosa dokter.

Dasar Teori:

Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Penyakit Tuberkulosis dibedakan menjadi dua, yaitu Tuberkulosis Paru dan Tuberkulosis Ekstra Paru. Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik

Gejala khusus:
  • Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
  • Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
  • Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
  • Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang
Gejala sistemik/umum:
  • Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
  • Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan 
  • Perasaan tidak enak (malaise), lemah 
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,demam meriang lebih dari satu bulan. Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain. 
Prinsip Pengobatan TB
  • Kombinasi OAT tepat minimal 4 (untuk mencegah resistensi)
  • Diberikan dosis yang tepat
  • Ditelan secara utuh (didampingi PMO)
  • Jangka waktu yang cukup, terbagi menjadi 2 tahap:
Tahap awal
Tahap lanjutan


Farmakoterapi
OAT Lini Pertama

Jenis

Sifat

Efek samping

Isoniazid (H)

bakterisidal

Neuropati perifer, psikosis toksik, gangguan fungsi hati, kejang, disfungsi ereksi

Rifampisin (R)

bakterisidal

Flu sindrom, gangguan gastrointestinal, urine merah, gangguan fungsi hati, trombositopeni, demam, skin rash,  sesak nafas, anemia hemolitik

Pirazinamid (Z)

bakterisidal

Gangguan fungsi hati, gangguan gastrointestinal, gout, artritis

Streptomisin (S)

bakterisidal

Nyeri di tempat suntikan, gangguan keseimbangan dan pendengaran, renjatan anafilaktik, anemia, agranulositosis, trombositopeni

Etambutol (E)

bakteriostatik

Gangguan penglihatan, buta warna ,neuritis perifer


Panduan Pengobatan Standar Jangka Pendek

Tahap Awal

(diberikan setiap hari selama 4–6 bulan)

Tahap Lanjutan

(diberikan setiap hari selama 5 bulan)

1. Kanamisin (Km)

1. Moxifloxacin (Mfx)

2. Moxifloxacin (Mfx)

2. Clofazimin (Cfz)

3. Etionamid (Eto) / Protionamid (Pto)

3. Etambutol (E)

4. Isoniazid (H) dosis tinggi (DT)

4. Pirazinamid (Z)

5. Clofazimin (Cfz)

 

6. Etambutol (E)

7. Pirazinamid (Z)


Kasus 
  • Identitas Pasien













  • Subyektif

Keluhan utama MRS : 

Pasien datang ke poli paru dengan keluhan batuk dan berdahak terus menerus selama 3 minggu terakhir, kadang batuk disertai darah. Sesak nafas dan nyeri dada, badan lemah, nafsu makan danberat badan menurun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam.

Riwayat Keluarga:

Istri rutin terapi TB paru 

 Riwayat penyakit dahulu : - 

 Riwayat pengobatan : -

  • Obyektif
Tanda-tanda vital

 

Parameter 

Tanggal

25/05 

26/5

27/5

28/5

29/5

30/5

Nadi 

80

80

80

85

85

80

RR 

24

25

25

26

24

24

Suhu ◦C 

38,5

38,5

38,2

38,2

38, 1

38

Tek darah

120/70

120/65

120/70

110/70

110/80

120/70

 

Gejala Klinik

Parameter 

Tanggal

25/09 

26/9

27/9

28/9

29/9

30/9

Dahak

+++

++

++

++

++

++

sesak

++

++

++

++

++

+

Batuk

++

++

++

+



Nafsu makan turun

++

++

++

+



Lemas

+++

+++

++

++

++

+

Batuk darah

++

++

++

++

++

++

 

Parameter Laboratorium

No 

Jenis pemeriksaan 

Hasil 

Nilai normal

Satuan

Hemoglobin 

9

11 – 17 

G % 

AL (Lekosit

15

4 – 11  

RB/MMR 

Diff eosinofil 

3

0 – 3 

Diff Stab 

2

2 – 6 

Diff Basofil 

0,3 

0 – 1 

Diff Segmen 

65,6 

40 – 70 

Diff Limfosit 

45

20 – 40 

Diff Monosit 

6

2 – 8 

Hematokrit 

34

32 – 52 

10 

SGOT

78

5–40 

mikro per liter

11 

SGPT

80

7–56 

mikro per liter

12

pH darah arteri

7,4

7,38-7,42.


13

SaO2

95%

94%-100%


14

PaO2

76

75-100 

mmHg

 


 

Catatan Pengobatan 

 

Nama Obat /tindakan

Aturan pakai

Tanggal pemberian

25/09 

26/9 

27/9 

28/9

30/9

Infus RL

12 tpm

√ 

2RHES/6RH


√ 

Plasminex tab

3 x 500 mg

√ 

Codikaf 10 tab

3 x 1

Trovensis 4 mg

3 x 1

Fasidol F tab

3 x 1

Curcuma tab

3 x 2

Astharol tab

3 x 4 mg

Epexol tab

3 x 1

Hemobion tab

1 x 1 tab

Tabel SOAP

Subyektif 

Obyektif

Assessment

Planning

Demam

38ºC

-P1.7 (tersedia obat yang hemat biaya)
-Menyarankan kepada dokter untuk mengganti Fasidol F tab 3X1 dengan Paracetamol tab 3X1 500 mg sesudah makan
-Monitoring suhu

Leukosit tinggi

15

-P1.5 (Ada indikasi terapi obat tidak diresepkan).
-Menyarankan kepada dokter untuk memberikan terapi antibiotik amoksisilin 500 mg 3X1 tab sesudah makan
-Monitoring kadar leukosit

Hemoglobin rendah, badan lemas

9

-Terapi menggunakan hemobion tab 1X1 sudah sesuai terapi dilanjutkan
-Monitoring kadar hemoglobin

 

Tuberculosis dengan kelainan hati kronik

SGOT dan SGPT Tinggi

78

80

-Terapi menggunakan Paduan OAT 2RHES/6RH sudah sesuai terapi dilanjutkan
-Monitoring kadar SGOT dan SGPT

Batuk

Dahak

++

+++

-P1.7 (tersedia obat yang hemat biaya)
-Menyarankan kepada dokter untuk mengganti Epexol tab 3X1 dengan GG (Glyceryl Guaiacolate) 2-4 tablet tiap 4 jam sesudah makan
-Monitoringbatuk
-Monitoring dahak

Batuk Darah

++

-P1,7 (terdesia obat yang hemat biaya)
-Menyarankan kepada dokter untuk mengganti plasminex tab dengan asam traneksamat (generik) 3X500 mg, sesudah makan
-Monitoringbatuk darah

Sesak nafas

Nyeri dada

++

Thorax positif

-P1.7 (tersedia obat yang hemat biaya)
-Menyarankan kepada dokter untuk Astharol tab 3X4 mg diganti dengan Salbutamol 4 mg (generik) 3x4 mg sesudah makan
-Monitoring sesak nafas
-Monitoring nyeri dada

Nafsu makan dan berat badan turun

++

-Terapi menggunakan curcuma 3x2 tab sudah sesuai terapi dilanjutkan
-Monitoring nafsu makan
-Monitoring berat badan

Batuk Darah

++

-Terapi menggunakan infus RL 12 tpm sudah sesuai terapi dilanjutkan
-Monitoring lemas
  • KIE
  1. Membiasakan pola hidup sehat, makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, olahraga teratur, dan ciptakan lingkungan yang bersih
  2. Hindari merokok
  3. Bagi penderita TBC sebaiknya tidak membuang dahak sembarangan, jika batuk hendaknya menutup mulut dengan sapu tangan
  4. Penderita TBC sebaiknya menggunakan peralatan makan tersendiri
  5. Melaporkan kepada dokter/petugas kesehatan jika mengalami efek samping yang tidak ditolerir
  6. Jangan sekali-kali menghentikan pengobatan sebelum disuruh dokter